DaftaMenarik.com - Tips berpuasa untuk ibu menyusui bisa Anda temukan dengan membaca artikel ini. Mungkin ketika Anda tengah menyusui bayi Anda namun tetap menjalan ibadah puasa namun ragu alasannya ialah tidak bahagia bayi Anda tidak mendapat asupan gizi yang baik dari ASI Anda. Anda tidak perlu ragu dan khawatir, alasannya ialah dengan membaca artikel ini, Anda akan tetap menjalankan ibadah puasa meskipun tengah menyusui. Selama bulan ampunan atau Ramadhan, bagi ibu menyusui tetap diperbolehkan menjalankan kewajiban berpuasa. Karena selama bulan Ramadhan, puasa ialah hal yang wajib bagi pria maupun perempuan.
Meskipun merupakan suatu kewajiban, tetap dalam agama juga diberikan kelonggaran puasa bagi yang menyusui untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu. Namun, bila Anda tetap ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan aneka macam alasan, Anda bisa membaca tips berpuasa untuk ibu menyusui di artikel ini. Dalam menjalankan ibadah puasa, rata-rata menunda makan selama 14 jam ke depan.
Selama selang waktu tersebut, badan insan masih bisa bertahan dengan kandungan kuliner yang disimpan ketika waktu sahur ditambah nutrisi dari waktu berbuka puasa. Berpuasa juga bisa menimbulkan kekurangan cairan tubuh bagi ibu menyusui yang melaksanakan ASI eksklusif. Karena pada masa ini ibu menyusui dengan rutin setiap 2-3 jam. Maka dari itu puasa lebih baik dilakukan sehabis bayi berusia 6 bulan.
1. Konsultasikan rencana Anda ke Dokter
Bila kondisi Anda dan bayi Anda memungkinkan maka dokter akan mempersilahkan Anda untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
2. Diskusi dengan keluarga
Bitrikkan cita-cita ibu untuk berpuasa dengan suami, anggota keluarga termasuk juga kerabat, guna menghindari komentar negatif yang mungkin menimbulkan ibu stres.
Meskipun merupakan suatu kewajiban, tetap dalam agama juga diberikan kelonggaran puasa bagi yang menyusui untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu. Namun, bila Anda tetap ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan aneka macam alasan, Anda bisa membaca tips berpuasa untuk ibu menyusui di artikel ini. Dalam menjalankan ibadah puasa, rata-rata menunda makan selama 14 jam ke depan.
Selama selang waktu tersebut, badan insan masih bisa bertahan dengan kandungan kuliner yang disimpan ketika waktu sahur ditambah nutrisi dari waktu berbuka puasa. Berpuasa juga bisa menimbulkan kekurangan cairan tubuh bagi ibu menyusui yang melaksanakan ASI eksklusif. Karena pada masa ini ibu menyusui dengan rutin setiap 2-3 jam. Maka dari itu puasa lebih baik dilakukan sehabis bayi berusia 6 bulan.
Siapa bilang ibu menyusui tidak bisa puasa?
Penelitian menerangkan bahwa puasa bagi ibu menyusui sebetulnya kondusif dan jumlah produksi ASI ibu pun tidak akan berkurang asalkan ibu tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, hindarilah stres jawaban mengurus rumah, mengasuh anak dan acara lainnya.Puasa bagi ibu menyusui memang tidak diwajibkan. Namun, keberkahan Ramadhan sangat sayang dilewatkan.Jadi, semoga ibu menyusui juga sanggup mencicipi berkah Ramadhan yang hanya ada setahun sekali, Berikut ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk tetap menjalankan ibadah puasa di kala menyusui.
Bagaimana trik menjalankan ibadah puasa bagi ibu menyusui?
Bila kondisi Anda dan bayi Anda memungkinkan maka dokter akan mempersilahkan Anda untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
2. Diskusi dengan keluarga
Bitrikkan cita-cita ibu untuk berpuasa dengan suami, anggota keluarga termasuk juga kerabat, guna menghindari komentar negatif yang mungkin menimbulkan ibu stres.
3. Perhatikan Usia Bayi
Seperti yang sudah dikoreksi sebelumnya, puasa bagi ibu menyusui sebaiknya dilakukan sehabis bayi berusia 6 bulan atau lebih. Karena seorang ibu yang menawarkan ASI eksklusifnya selama bayi berusia 6 bulan akan ringannya terjangkit dehidrasi.
4. Memompa ASI serta Memberikan ASI setrik Maksimal di Malam Hari
Produksi ASI akan berkurang di siang hari. Maka dari itu manfaatkan waktu malam untuk memompa ASI dan menyusui bayi Anda semaksimal mungkin. Dan ASI hasil pompaan Anda bisa difungsikan untuk siang hari.
5. Menjaga Nutrisi Makanan
Setidaknya Anda tetap makan 3 kali sehari ketika menjalani ibadah puasa. Komposisinya ialah 20% lemak, 30% protein, dan 50% karbohidrat. Anda juga bisa menambahkan frekuensi makan asal tidak menyesatkan kenyamanan di ketika Anda tidur.
6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar
Sayuran dan buah segar mengandung banyak air yang sanggup menambah asupan cairan ke dalam tubuh.
7. Hindari kuliner pedas
Masakan pedas menambah risiko banyaknya buang air (diare) sehingga badan mengeluarkan banyak cairan.
8. Kurma sebagai pembuka puasa
Buka puasa dengan secangkir jus atau air serta 3-4 buah kurma semoga level gula darah ibu kembali normal
9. Banyak-banyak Minum Air
Dengan memperbanyak minum air putih sampai ketika sahur akan memenuhi kekurangan cairan di badan ketika berpuasa.
10. Batasi konsumsi produk susu
Kurangi konsumsi susu termasuk produk olahannya menyerupai keju atau yogurt, alasannya ialah akan menciptakan badan lebih banyak memproduksi mukosa (cairan badan yang kental dan lengket).
Pastikan ibu cukup tidur. Jika Ibu berkehendak untuk beribadah di malam hari, maka luangkan waktu untuk tidur di siang harinya.
12. Cukupkan Istirahat
Puasa ketika tengah menyusui mungkin akan terasa berat. Karena badan akan sering lemas sehabis menawarkan ASI. Maka dari itu, Anda harus mekepunyaani istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik serta psikis Anda supaya produksi ASI tetap lancar.
13. Beraktivitas di malam hari
Selesaikan acara rumah tangga pada malam hari atau sebelum sahur.
14. Minta bantuan
Jika ibu merasa kerepotan maka beritahu orang-orang di sekitar ibu. Jika perlu, mintalah proteksi anggota keluarga lain untuk membantu mengurus rumah, serta mengasuh anak yang lebih besar.
15. Hindari kepanasan di siang hari
Hindari panas berlebih ketika beraktivitas di luar ruangan dengan memakai topi, pelindung panas dan mengenakanan berwarna cerah.
16. Hindari minuman berkafein
Hindari kafein dan atau minuman berkarbonisasi menyerupai coke, kopi, teh. Ketiga kelompok minuman tersebut merupakan penyebab utama dehidrasi. Kafein juga merupakan zat diuretic yang akan meningkatkan cita-cita berkemih pada ibu.
17. Yakin dan percaya diri
Sesungguhnya badan ibu kan mengikuti keadaan dengan kondisi puasa yang ibu lakukan. Karena itu kepunyaani keyakinan bahwa produksi air susu ibu tidak akan berpengaruh. Miliki keyakinan bahwa Allah akan menolong puasa ibu.
18. Kontrol emosi
Bila ibu merasa kehilangan kontrol atas emosi ibu atau merasa hendak marah, maka segeralah baca ta’awuz (A’udzubillahi minash-syauthooni-rrojiim), ambillah wudhu, dan dinginkan perasaan ibu menyerupai dengan trik duduk bila berdiri, atau berbaring bila tengah duduk.
19. Perbanyak Zikir
Lakukan zikir sepanjang hari dengan menyebut asma Allah Ar-Razaq (Maha Pemberi Rezeki) semoga ibu senantiasa diberi kekuatan untuk berpuasa.
20. Membaca shalawat
Jangan lupa untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam doa yang ibu lakukan.
21. Lakukan shalat fardu sempurna waktu
Keteraturan rutinitas ibu akan membantu ibu lebih tenang. Kedekatan diri dengan Allah serta rasa percaya bahwa ibu bisa menyusui ketika puasa, ialah salah satu kunci utamanya.
22. Perbanyak membaca Ayat Kursi
Bacalah Ayat Kursi, alasannya ialah banyak manfaat yang bisa Ibu petik dari zikir ini. Akan lebih baik pula bila membaca Surat Al-Ikhlas dan Surat Al-Mu’awwidhatayn (Surah Al-Falaq dan An-Nas) setiap pagi dan petang.
23. Berhentilah Berpuasa Bila Perlu
Anda tidak di bolehkan memaksakan bila dirasa tidak sanggup. Bagaimanapun Anda bisa mengganti puasa Anda di luar bulan ampunan atau dengan membayarkan fidyah.
Demikian aneka macam tips berpuasa untuk ibu menyusui yang bisa Anda ketahui. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan menginspirasi Anda.
Seperti yang sudah dikoreksi sebelumnya, puasa bagi ibu menyusui sebaiknya dilakukan sehabis bayi berusia 6 bulan atau lebih. Karena seorang ibu yang menawarkan ASI eksklusifnya selama bayi berusia 6 bulan akan ringannya terjangkit dehidrasi.
4. Memompa ASI serta Memberikan ASI setrik Maksimal di Malam Hari
Produksi ASI akan berkurang di siang hari. Maka dari itu manfaatkan waktu malam untuk memompa ASI dan menyusui bayi Anda semaksimal mungkin. Dan ASI hasil pompaan Anda bisa difungsikan untuk siang hari.
5. Menjaga Nutrisi Makanan
Setidaknya Anda tetap makan 3 kali sehari ketika menjalani ibadah puasa. Komposisinya ialah 20% lemak, 30% protein, dan 50% karbohidrat. Anda juga bisa menambahkan frekuensi makan asal tidak menyesatkan kenyamanan di ketika Anda tidur.
6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar
Sayuran dan buah segar mengandung banyak air yang sanggup menambah asupan cairan ke dalam tubuh.
7. Hindari kuliner pedas
Masakan pedas menambah risiko banyaknya buang air (diare) sehingga badan mengeluarkan banyak cairan.
8. Kurma sebagai pembuka puasa
Buka puasa dengan secangkir jus atau air serta 3-4 buah kurma semoga level gula darah ibu kembali normal
9. Banyak-banyak Minum Air
Dengan memperbanyak minum air putih sampai ketika sahur akan memenuhi kekurangan cairan di badan ketika berpuasa.
10. Batasi konsumsi produk susu
Kurangi konsumsi susu termasuk produk olahannya menyerupai keju atau yogurt, alasannya ialah akan menciptakan badan lebih banyak memproduksi mukosa (cairan badan yang kental dan lengket).
Editor Pick:11. Harus cukup tidur
Pastikan ibu cukup tidur. Jika Ibu berkehendak untuk beribadah di malam hari, maka luangkan waktu untuk tidur di siang harinya.
12. Cukupkan Istirahat
Puasa ketika tengah menyusui mungkin akan terasa berat. Karena badan akan sering lemas sehabis menawarkan ASI. Maka dari itu, Anda harus mekepunyaani istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik serta psikis Anda supaya produksi ASI tetap lancar.
13. Beraktivitas di malam hari
Selesaikan acara rumah tangga pada malam hari atau sebelum sahur.
14. Minta bantuan
Jika ibu merasa kerepotan maka beritahu orang-orang di sekitar ibu. Jika perlu, mintalah proteksi anggota keluarga lain untuk membantu mengurus rumah, serta mengasuh anak yang lebih besar.
15. Hindari kepanasan di siang hari
Hindari panas berlebih ketika beraktivitas di luar ruangan dengan memakai topi, pelindung panas dan mengenakanan berwarna cerah.
16. Hindari minuman berkafein
Hindari kafein dan atau minuman berkarbonisasi menyerupai coke, kopi, teh. Ketiga kelompok minuman tersebut merupakan penyebab utama dehidrasi. Kafein juga merupakan zat diuretic yang akan meningkatkan cita-cita berkemih pada ibu.
17. Yakin dan percaya diri
Sesungguhnya badan ibu kan mengikuti keadaan dengan kondisi puasa yang ibu lakukan. Karena itu kepunyaani keyakinan bahwa produksi air susu ibu tidak akan berpengaruh. Miliki keyakinan bahwa Allah akan menolong puasa ibu.
18. Kontrol emosi
Bila ibu merasa kehilangan kontrol atas emosi ibu atau merasa hendak marah, maka segeralah baca ta’awuz (A’udzubillahi minash-syauthooni-rrojiim), ambillah wudhu, dan dinginkan perasaan ibu menyerupai dengan trik duduk bila berdiri, atau berbaring bila tengah duduk.
19. Perbanyak Zikir
Lakukan zikir sepanjang hari dengan menyebut asma Allah Ar-Razaq (Maha Pemberi Rezeki) semoga ibu senantiasa diberi kekuatan untuk berpuasa.
20. Membaca shalawat
Jangan lupa untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam doa yang ibu lakukan.
21. Lakukan shalat fardu sempurna waktu
Keteraturan rutinitas ibu akan membantu ibu lebih tenang. Kedekatan diri dengan Allah serta rasa percaya bahwa ibu bisa menyusui ketika puasa, ialah salah satu kunci utamanya.
22. Perbanyak membaca Ayat Kursi
Bacalah Ayat Kursi, alasannya ialah banyak manfaat yang bisa Ibu petik dari zikir ini. Akan lebih baik pula bila membaca Surat Al-Ikhlas dan Surat Al-Mu’awwidhatayn (Surah Al-Falaq dan An-Nas) setiap pagi dan petang.
23. Berhentilah Berpuasa Bila Perlu
Anda tidak di bolehkan memaksakan bila dirasa tidak sanggup. Bagaimanapun Anda bisa mengganti puasa Anda di luar bulan ampunan atau dengan membayarkan fidyah.
Demikian aneka macam tips berpuasa untuk ibu menyusui yang bisa Anda ketahui. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan menginspirasi Anda.
Advertisement